Seminar Pendidikan Hadapi Gen Z dengan Cara Jitu

KARANGANYAR – Dalam menghadapi tantangan global di era teknologi digitalisasi, MAN 1 Karanganyar menggelar seminar pendidikan dengan tema “Pembelajaran Di Era Digital Untuk Generasi Z” yang dibawakan oleh Prof. Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si dari lembaga pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan UNS di gedung Multimedia Lantai 3 Rabu (09/10/2024).Seminar di buka oleh Agus Fuadi, M.Pd.dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars MAN dengan dipimpin Nining Yuliani, S.Pd.

Dalam seminarnya Prof. Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si menjelaskan klasifikasi generasi dibagi menjadi 6 yaitu :

  1. Baby Boomers (1946 – 1960)

Perkembangan pesat dalam ekonomi, perumahan, konstruksi, dan infrastuktur, kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi, social dan budaya, serta memberi dasar pengembangan ekonomi bagi generasi sesudahnya.

  • Generasi X (1961 – 1980)

Anti kemapanan, memiliki karakteristik yang mandiri, disiplin, pekerja keras, logis, dan juga mengutamakan karir, serta menjadi generasi mandiri dan tangguh

  • Generasi Y (1981 – 1994)

Memiliki keterampilan teknologi dan adaptasi cepat terhadap inovasi digital, peduli terhadap isu sosial, aktif dalam politik, dan mendukung perubahan progresif, serta ekspresif, percaya diri dan open minded.

  • Generasi Z (1995 – 2010)

Merasakan manfaat kemajuan teknologi dan internet yang pesat, tumbuh menjadi individu yang lebih cerdas, sukses, dan sehat, serta tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan sepanjang hidup untuk kestabilan.

  • Generasi α (2011 – 2024)

Mementingkan identitas dan hak mereka sendiri, memiliki kemampuan teknologi yang luar biasa dan lebih terampil secara digital. 

  • Generasi β (> 2025)

Dalam kecakapan hidup abad 21, yang perlu disiapkan yaitu sumber belajar baik secara tekstual maupun visual untuk melatih siswa berliterasi dan numerasi. Pembelajarannya dengan cara mencari ide lain untuk memecahkan masalah (PBL), jika perlu dapat membuat desain, prototype, atau bahkan merealisasikan usulan pemecahan masalah (PjBL).

Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assessment misalnya portfolio, self-assessment, dan peer-assessment. Kesamaan PBL dan PjBL yaitu mengembangkan pemahaman mendalam, keterampilan kolaborasi, dan pemecahan masalah kreatif.

Dalam seminar pendidikan ini, diharapkan para guru dapat mendidik siswanya sesuai dengan kemajuan teknologi di era digital.Pendidik diharapkan untuk memasuki dunia siswa, hingga mereka merasa nyaman dan percaya , barulah kita masuki apa yang menjadi tujuan utama. Dengan tehnologi cipta tinggi namun tetap segi paedagogik, agama yang berkarakter tetap diutamakan._ATK&LA jurnalist_

CATEGORIES:

Berita terbaru

Tags:

Comments are closed