MAN 1 KARANGANYAR – Pentingnya moderasi beragama dalam membangun lingkungan Pendidikan yang toleran terhadap semua pemeluk agama. Penerapan moderasi beragama dalam dunia Pendidikan bertujuan untuk membangun rasa saling pengertian sejak dini antar peserta didik yang mempunyai keyakinan keanekaragam agama di sekolah.
Moderasi beragama diperlukan dan diajarkan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang mendamaikan, penuh kasih saying dan toleransi di masa yang akan datang. Moderasi beragama di dunia Pendidikan sangat penting karena guru memiliki peran penting untuk memberikan pengalaman dan pengertian yang luas tentag islam yang rahmatan lil alami yang dapat menghargai perbedaan.
Selasa tanggal 21 september 2022 bertepat di Aula Asrama MAN 1 Karanganyar, kegiatan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) melaksanakan diskusi tentang moderasi beragama yang diikuti oleh perwakilan siswa SMA,SMK, MA Kabupaten Karanganyar. Diskusi ini melibatkan siswa dari berbagai agama yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Turut hadir Kepala KementrianAagama Drs.Wiharso, M.M ,sebagai pembicara dalam diskusi menyampaikan bahwa pelajar di Karanganyar harus rukun dan toleransi sesama umat beragama. Dengan ini guru dapat dengan mudah memberikan pengertian keberagamaan, mengahrgai orang lain, menghargai pendapat oranglain, dan sikap toleransi antar umat beragama. Dalam program Pendidikan guru bisa menyisipkan nilai-nilai moderasi beragama dimateri Pendidikan agama.
forum diskusi ini setiap siswa menyampaikan hasil diskusi yang telah di diskusikan oleh kelompok masing-masing. Dengan acara forum diskusi moderasi beragama ini diharapkan setiap siswa mampu menciptakan keharmonisan bertoleransi serta moderasi beragama bukan upaya memoderasikan agama, melainkan melainkan moderasi pemahaman dan pengalaman dalam beragama.
Toleransi identik dengan kesejukan , kedamaian dan saling pengertian antar tetangga, teman dan masyarakat kerja serta masyarakat khalayak. Toleransi tak hanya ucap, namun sebaiknya diiringi sikap.Damailah kampung, negara Indonesia, “gemah ripah loh jinawi”. Salam Toleransi
Comments are closed