(KARANGANYAR) – Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di Indonesia pada tahun 2022 s.d 2030, kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk mengeluarkan kukikulum merdeka masih dapat menggunakan kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga kurikulum darurat yang merupakan modifikasi kurikulum 2013 masih dapat diunakan oleh satuan Pendidikan tersebut. Kurikulum merdeka sebagai opsi bagi semua satuan Pendidikan yang diproses pendataan merupakan satuan Pendidikan yang siap melaksanakan kurikulum merdeka. Ada 3 pilihan untuk seolah yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka, yaitu IKM 1 (Mandiri belajar), IKM 2 Mandiri berubah, IKM 3 mandiri berbagi.
Pada tahun 2024 nanti pemerintah melalui kemendikburistek akan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum merdeka pada masa pemulihan pembelajaran untuk selanjutnya dari evaluasi tersebut akan menjadi acuan kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran. Pada tahun pembelajaran 2022/2023 semakin mendekat, namun sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) masih belum terasa dan masih belum dipahami secara menyeluruh oleh para pihak yang terlibat khusus nya para tenaga pendidik disetiap satuan Pendidikan . diperlukan segala upaya konkrit berupa bimbingan teknis (Bimtek) dan segala macam perangkat pendukung agar perencanaan kurikulum merdeka bisa terlaksan dengan lancer dan sukses.
Bertepat di Aula Gedung Multimedia MAN 1 Karanganyar pada tanggal 18 juni 2022 melaksanakan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka, dalam acara ini Dr.Lanjar Utami,M.Pd selaku kepala Madrasah menyampaikan, Nikatkan Bersama untuk belajar bersama menyambut Kurikulum Merdeka. Dalam acara ini yang duhadiri guru dan Tenaga Kependidikan MAN 1 Karanganyar dengan pembicara Bp. Shofar Solahudin Bisri, M.Pd.
Bp. Shofar Solahudin Bisri, M.Pd. menyampikan Kurikulum ibarat makanan yang akan disajikan, karena koki tidak mau repot maka makanan disajikan sesuai keinginan koki sehingga dipaksakan pada konsumen, maka konsumen lari atau konsumennya terpaksa makan. Bukan masalah ganti menteri tetapi perubahan kebutuhan sesuai dengan jaman. Sehingga ada perbedaan dan perubahan kebutuhan serta Madrasa bisa memilih dari 2 pilihan: Kur. Merdeka atau Kur. 2013 dengan inovasi pembelajaran yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Dengan demikian Capaian belajar akan sangat bergantung pada kompetensi guru bagaimana merancang, mendesign dan menerapkan didalam kelas. Bagaimana kompetensi dan lingkup materi yang akan dicapai tergantung kesiapan guru untuk membreakdown untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lingkup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif harus dilalui siswa dalam pembelajaran yang sampai saat ini masih banyal materi yang belum sampai tahap metakognitif. Guru perlu pemahaman mengurai konsep faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Sehingga terwujud welfare pada siswa, bahagia dunia akhirat ketika siswa bisa menerapkan metakognitif.
Comments are closed