Gerakan Madrasah Menulis Buku : MAN 1 Karanganyar Gandeng Nyalanesia
Karanganyar, Jumat sore, 9 September 2022, Menstarkan menulis bukanlah hal yang mudah , bukan pula hal sulit, tinggal dilihat dari posisi mana Kita akan mengawalinya. Meski Guru-guru MAN 1 Karanganyar sudah banyak yang mengenyam pendidikan S2, pada kenyataanya secara praktik untuk melatih siswa dalam hal tulis menulis serta membangkitkan minat literasi masih dinilai rendah.
Kepala MAN 1 Karanganyar dalam sambutannya menyampaikan, jalinan kerjasama dengan Nyalanesia diharapkan mampu menjadi jembatan melalui pembimbingan dan desain lomba yang dibingkai dalam gerakan sekolah menulis buku. Mengilas kembali dalam sambutannya, Dr. Lanjar Utami, M.Pd. menyampaikan, bersama gerakan sekolah menulis buku ini menjadikan tonggak untuk gerakan literasi Madrasah, sehingga butuh diperkuat dengan dibentuknya tim literasi Madrasah dan segera dibuat progam serta kepengurusan. MOU dengan Nyalanesia pun dengan gercep alias gerak cepat segera ditindaklanjuti sebagai bentuk dan wadah gerakan literasi Madrasah.
Memang menulis tampaknya mudah dilakukan hanya saja butuh kemauan dan keberanian dalam menulis,”tutur Nalael dalam sosialisasi gerakan sekolah menulis buku. Natanael menambahkan dalam program Nyalanesia ini disampaiakan beberapa ketentuan-ketentuan dalam menulis beserta fasilitas program yang akan diperoleh peserta.Adapun acara ini berjalan dengan ketentuan sebagai berikut :
Natanael Nyalaisea, Gerakan Menulis Buku
- Pembukaan
- Sambutan dan pengarahan kepala
- Terimakasih
- Membentuk tim literasi madrasah
Silaturahmi pendidikan, Bapak ibu khususnya Guru Bahasa, yang merupakan ujung tombak tim literasi yang di jembatani oleh Litbang dan Humas.
3. Lahan di Madrasah untuk dikembangkan ajak pembiasaan anak baca dan menulis,
dimulai dari sosialisasi dari nyalanesia,unggulan menulis buku nasional,penjelasan
rangkaian,kegiatan program nyalanesia,rangkuman fasilitas program,hadiah dan
penghargaan,duta literasi sekolah, ketentuan program, sekolah yang di koordinasi oleh
guru kordinator, 1 sekolah mengirim 50, tiap siswa membayang RP.50.000,jika peserta
lebih dari 100 akan mendapat kaos per siswa
Adapun peran Humas dan Tim Website juga tak kalah pentingnya. Adapun program -program ini antara lain, kegiatan tulis menulis akan menjadi pembiasaan siswa. Karya siswa yang menjadi antologi akan menjadi karya abadi ber ISBN, dapat bersertifikat untuk PKB, dapat dilombakan yang akan mengangkat profit Madrasah dan tak kalah pentingnya untuk menambah angka kredit sebagai kenaikan pangkat.
Gerakan sekolah menulis buku (GSMB) adalah suatu pembiasaan yang sangat penting dan sangat bagus jika dapat Kita terapkan kepada anak didik Kita. Awalnya memang sulit, akan tetapi jika sudah menjadi kebiasaan akhirnya akan terbiasa, Ada pepatah “ alah bisa karena biasa “ segala sesuatu akan mudah kita lakukan karena kebiasaan”. Untuk itu kegiatan Kita awali dari literasi guru-guru Bahasa terlebih dahulu yang tentunya akan kita tularkan kepada guru lain. Kalau tidak Kita awali dari diri sendiri siapa lagi.
@asz_mansakra.